Media Sosial


Showing posts with label Franchise. Show all posts
Showing posts with label Franchise. Show all posts

Wednesday, July 16, 2014

Inflasi

Mengenal Inflasi, Si Pencuri Kekayaan Diam-diam
ArtikelWirausaha.Com
 

Mengenal Inflasi
Seperti sebuah teka-teki, ungkapan diatas tentu membuat sebagian kita bingung dan bertanya-tanya, mengapa dan bagaimana bisa ? Dan apa maksudnya inflasi sebagai pencuri kekayaan diam-diam ?. Apakah kekayaan yang sedang dan akan kita usahakan ini secara diam-diam sedang dicuri dan bagaimana ?. Mengejutkan memang saat mengetahui bahwa ternyata sangat sedikit diantara kita ( termasuk saya ) yang selama ini tidak sadar bahwa sebenarnya diam-diam “sesuatu” sedang dan akan terus menggerogoti kekayaan kita. “Sesuatu” ini secara perlahan namun pasti membuat kekayaan yang kita usahakan menjadi semakin tidak bernilai dan tidak berharga. Tanpa kita sadari kita menjadi semakin miskin dari waktu ke waktu meski kita juga tetap menghasilkan kekayaan dari waktu ke waktu pula. Dan anehnya lagi, kita menerima kehadiran “pencuri diam-diam” itu dalam kehidupan kita namun samasekali tidak menyadarinya. Dunia ekonomi menyebut “pencuri diam-diam” itu dengan nama yang sedikit lebih keren, yakni inflasi.
 

Siapa itu inflasi ?

Yup… pencuri diam-diam itu bernama inflasi. Lalu apa itu inflasi dan bagaimana bisa ia menggerogoti kekayaan kita ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan lebih mudah bagi kita untuk sedikit menengok kebelakang sekitar 5, 10 atau 20 tahun yang lalu. Mari kita sedikit bernostalgia dengan harga-harga barang beberapa tahun yang lalu. Berapakah harga beras, gula, minyak goreng dan beberapa kebutuhan pokok perkilo atau perliter 5, 10 atau 20 tahun yang lalu ? Dan berapa harga perkilo atau perliternya sekarang ?.Berapakah harga sebuah sepeda motor baru 5, 10, atau 20 tahun yang lalu dan berapakah harganya sekarang ?. Berapa harga ini dan itu 5, 10 atau 20 tahun yang lalu, lalu berapakah harganya sekarang ? Dan banyak pertanyaan-pertanyaan perbandingan lainnya yang bisa kita ajukan. Dengan memperhatikan semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita tersebut, akan kita dapati bahwa semua harga barang cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Kondisi inilah yang secara keren oleh dunia ekonomi dikenal sebagai “inflasi”. Ya, secara sederhana inflasi adalah “kenaikan harga barang” atau “penurunan nilai mata uang”.

Lalu bagaimana bisa inflasi ini menggerogoti kekayaan kita ? Untuk bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini mari kita sedikit berandai-andai. Seandainya 20 tahun yang lalu kita memiliki uang sebesar 10 juta rupiah lalu kita simpan uang itu di bank sebagai deposito, apakah yang terjadi dengan uang kita tersebut “saat ini” ? Mari kita hitung bersama-sama, suku bunga deposito terus mengalami kenaikan dari sekitar 2% pada 20 tahun yang lalu sampai sekitar 5% atau 6% saat ini. Mari anggap saja selama 20 tahun terakhir ini suku bunga deposito adalah 5% pertahun ( nilai asumsi ini sudah sangat tinggi ). Setelah kita simpan selama 20 tahun maka uang kita yang 10 juta tersebut akan menjadi 10 juta + [(5% x 10 juta) x 20 tahun] = 20 juta. Bertambahkah uang kita ? Ya, nominal uang kita memang bertambah dari 10 juta menjadi 20 juta. Akan tetapi apakah “nilai” atau “daya beli” uang kita juga bertambah setelah 20 tahun? mari kita lihat. 20 tahun yang lalu harga 1 unit sepeda motor baru berkisar antara 3 sampai 5 juta rupiah, sekarang harga 1 unit sepeda motor baru berkisar antara 14 sampai 17 juta rupiah ( angka ini adalah harga sepeda motor jenis bebek dan dari beberapa merk tertentu yang umum ada di masyarakat kita ). Artinya 20 tahun yang lalu dengan uang 10 juta rupiah kita bisa membeli sedikitnya 2 unit sepeda motor baru. Tetapi sekarang bahkan dengan 20 juta rupiah kita tidak mampu untuk membeli 2 unit sepeda motor baru, uang kita yang 20 juta rupiah itu hanya cukup untuk membeli 1 unit sepeda motor baru dan menyisakan sedikit uang untuk kita. Apakah artinya ini ? Artinya adalah nilai atau daya beli kekayaan kita mengalami penurunan. Dalam bahasa yang lebih keren adalah “kekayaan kita terkena dampak inflasi”. Atau dalam bahasa yang lebih sederhana kita mengalami “pemiskinan”.
Mengapa inflasi dapat “memiskinkan” kita ?

Mengapa uang kita yang bertambah dari 10 juta menjadi 20 juta tidak lagi mampu membeli 2 unit sepeda motor baru ? Bukankah uang kita menjadi lebih banyak dengan pertambahan hasil suku bunga deposito selama 20 tahun tersebut ? Jawabannya sungguh sangat sederhana, karena harga barang dan jasa termasuk harga sepeda motor juga mengalami pertambahan atau kenaikan. Dan celakanya pertambahan atau kenaikan harga barang dan jasa tersebut ( selalu ) lebih tinggi dibanding pertambahan hasil dari penyimpanan uang yang kita lakukan. Asumsi yang kita ambil dengan hasil deposito 5% pertahun tersebut adalah hasil tertinggi yang bisa kita dapatkan dengan meyimpan kekayaan kita dalam bentuk tabungan. Bagaimana jadinya jika kita hanya menyimpan uang 10 juta kita tersebut dalam bentuk tabungan biasa yang tentu saja suku bunganya jauh lebih rendah ( sekitar 1.8% pertahun ) ? Tentu hasil yang kita dapatkan akan jauh lebih rendah, setelah 20 tahun uang 10 juta kita hanya akan bertambah sekitar 3,6 juta. Uang kita menjadi ( anggaplah ) 14 juta setelah 20 tahun dan hanya bisa digunakan untuk membeli 1 unit sepeda motor baru. Setelah 20 tahun, nilai uang kekayaan kita turun 50%. Sederhananya, setelah 20 tahun kita menjadi 50% lebih miskin. Belum lagi kalau terjadi hyperinflasi.
Inflasi adalah sesuatu yang wajar dan akan selalu terjadi dari waktu ke waktu dalam sebuah masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi. Negara kita, Indonesia sendiri mengalami inflasi yang angkanya rata-rata berkisar antara 7% sampai 8% setiap tahunnya. Angka inflasi yang lebih tinggi dari hasil kita menyimpan uang baik dalam bentuk deposito apalagi tabungan itulah yang menyebabkan nilai atau daya beli uang ( kekayaan ) kita senantiasa turun dan tergerogoti sehingga kita menjadi lebih miskin dari waktu ke waktu. Belum lagi ditambah melonjaknya angka inflasi sebagai akibat dari memburuknya situasi keamanan, politik ataupun ekonomi suatu negara. Melonjaknya inflasi dalam kondisi tidak terkendali tersebut seringkali disebut dengan istilah hyperinflasi. Lalu bagaimana sebenarnya inflasi itu terjadi dan apa saja faktor yang menyebabkannya ? Apa tanda-tanda dan indikator sebuah negara yang sedang mengalami inflasi ? Dan bagaimana pula kita melindungi kekayaan kita dari pengaruh inflasi sehingga kita tetap dapat mempertahankan kekayaan kita dari waktu ke waktu ? Pada artikel-artikel selanjutnya kita akan coba membahas hal-hal tersebut, insyaallah.

Semoga bermanfaat!
Salam 🙏

Sunday, April 6, 2014

Hati Nurani



Apakah Pilihan Hati Nurani Anda?

Dalam menentukan sesuatu pilihan terkadang banyak pengaruh dari luar. Sering kita menilai keburukan seseorang dari pada kebaikannya. Pilihan pada hati nurani sudah tepat namun bisa goyah jika pendirian dan komitmen tidak tetap. Jika kita melihat kilas balik kisah pahlawan pahlawan dahulu, mereka bersatu dan mempunyai tekad yang jelas yaitu komitmen untuk merdeka. Hati nurani pahlawan hanya memilih kebaikan buat negeri ini. 

Seiring perkembangan jaman dan makin tingginya tuntutan hidup timbulah egoisme dan saling menjelekkan atas satu sama lain. Pilihan hati nurani bukan sebuah paksaan dan tuntutan tapi itu terjadi dari perasaan suka dan pemikiran untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Hati nurani sangat bertentangan dengan emosional. Pilihan hati nurani juga belum bisa dipastikan baik untuk kedepannya. 

Satu hal yang perlu ditekankan lihat dan delik secara mendalam tetang pilihan. Buatlah beberapa pilihan yang cocok buat anda, apakah ini baik atau tidak bila kedepannya. Kalau pilihan hati nurani ini sudah cocok dengan anda segera tetapkan dan lakukan penuh percaya diri. Jangan terpengaruh karena satu hasil terbaik itu tercipta dari hati nurani dan pemikiran anda sendiri. Kebaikan itu lebih berharga dari materi. Karena hati nurani yang gampang digoyahkan itu hanya mendapat nilai plus sementara.

Tentukanlah pilihan hati nurani anda dari sekarang, fokus mengerjakannya dan yakinlah atas pilihan anda, semoga itu menjadi hasil yang terbaik buat anda. Terima kasih kepada anda yang telah membaca artikel saya ini. Jika ini bermanfaat saya silahkan anda share kepada teman teman. Salam sukses buat anda!

Friday, March 28, 2014

Tujuan



Kemana Tujuan Anda?

Dalam hidup banyak hal yang kita jumpai dimana orang orang dengan berbagai cara untuk mencapai sebuah tujuan. Banyak diantara kita berkerja keras demi tercapainya tujuan. Namun tidak sedikit orang rela demi tujuannya mengorbankan orang lain. Orang semacam ini mempunyai pemikiran sempit dan kerdil. Penyebab ini terjadi karena beberapa faktor diantaranya faktor didikan orang tua dan faktor lingkungan.

Dunia ini luas banyak cara mencapai tujuan dengan cara baik bagi orang orang yang punya kesabaran. Sifat egois dan gengsi selalu menjadi pendorong memaksa tujuan sehingga meninggalkan koridor perasaan dan hati nurani sebagai manusia. Dengan memperbanyak ilmu spiritual hal ini dapat mencegah mencapai tujuan dengan cara negatif.

Cara, dalam mencapai tujuan agar sukses itu penting. Namun suatu tujuan harus terlebih dahulu dirancang dengan sebuah impian. Besarkan impian anda untuk mencapai tujuan, tanamkan dalam memory anda tentang semua impian lebih baik anda tulis dan tempelkan ditempat dimana anda bisa membacanya. Tanamkan kembali tujuan positif anda dan hindari sifat pemaksaan dari hawa nafsu

Pada akhirnya setiap tujuan anda harus diserahkan kepada Tuhan, karena apapun hasil dari tujuan anda wajib disyukuri. Apa yang didapat hari ini bisa lebih bermakna dari hari esok. Kembalikan kepada hati nurani agar semua tujuan anda dilandasi kebaikan dan kesabaran. Semoga impian anda dapat terwujud dengan cara yang baik.

Tuesday, March 25, 2014

Leader Entrepreneur



Leader Entrepreneur adalah?

Leader entrepreneur adalah orang yang komitmen, integritas (jujur) serta sungguh sungguh dalam memimpin usaha yang digelutinya. Seorang leader entrepreneur harus punya semangat yang berkobar kobar dalam dirinya “Sekali maju pantang surut” ini adalah kata kata yang cocok buat seorang leader entrepreneur. Ibarat obor seorang leader entrepreneur juga harus mampu memberi  semangat, dukungan dan motivasi kepada bawahan atau orang yang dipimpinnya.

Leader entrepreneur mampu memilih dan memilah persoalan persoalan yang dihadapi juga dapat memecahkan masalah yang dihadapi untuk kemajuan usaha tempat ia bekerja atau usaha yang dipimpin sendiri. Untuk menjadi leader entrepreneur bukan saja pelajaran teori  tapi mencakup dari perbagai pengalaman yang pernah dijalani. Pengalaman yang ditempuh untuk sukses berliku liku, jatuh bangun yang dirasakan adalah level untuk menjadi seorang leader entrepreneur.


Jiwa seorang leader entrepreneur akan selalu memberi dukungan positif kepada bawahan mengarahkan mereka agar bisa sukses mencapai target mereka. Mengiming iming hasil dan memudah mudahkan suatu pekerjaan bukanlah jiwa seorang leader entrepreneur.  Ada aksi tentu ada reaksi, berkata “ini gampang, itu gampang” bukanlah jiwa seorang leader entrepreneur. Mereka itu hanya ingin memperkaya diri sendiri. Sering kita dengar kata kata manis leader  yang membuat kita untuk tertarik mengikutinya, namun setelah kita terjun kata kata manis itu hanya sugesti.

Leader entrepreneur sejati mampu memimpin diri sendiri, keluarga dan dapat menduplikasikan kepada orang lain. Memimpin diri sendiri ke arah positif adalah situasi yang berubah ubah, jadi harus ditegaskan selalu dalam hati agar terbiasa nantinya. Belajarlah dari kesalahan dan berjanji tidak akan mengulangi itu komitmen dari seorang leader entrepreneur.  Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda calon calon leader entrepreneur. Duplikasikanlah kebaikan, kejujuran, peluang usaha anda. Taburlah benih kebaikan dimuka bumi selagi masih hidup. Salam Sukses!