Media Sosial


Showing posts with label Aspirasi. Show all posts
Showing posts with label Aspirasi. Show all posts

Sunday, November 15, 2015

Renungan Motivasi

  • Terluka itu wajar sebagaimana kita belajar untuk bangkit dari apa yang telah melukai, bukannya malah terdiam menyesali yang sudah terjadi.


  • Sebenarnya dalam hati masih saling membutuhkan, namun ego yang terlampau tinggi membuat kita justru saling terlihat acuh


  • Hatiku penuh, dengan janji yang pernah kau ucapkan namun tanpa pernah kau toreh pembuktian


  • Lelaki seringkali tinggi gengsi, sementara wanita juga acapkali diam namun menuntut untuk dimengerti.


  • Jika kamu enggan melepaskan masa lalumu, maka akulah yang akan terlepas dari genggamanmu


  • Saat kamu membuka hati untuk mengecap cinta, bersiap juga untuk sakitnya karena resiko terluka itu pasti ada


  • Entah sampai kapan aku sanggup berpura-pura tak peduli, padahal namamu terus kugumamkan dalam hati.

  • Tinggalkan saja yang memang sudah semestinya kau tinggalkan jangan membebani hati lepaskanakan jauh meringankan langkahmu


  • Tak peduli seberapa jauh kita terpisah, selama semesta merestui bersama pasti kan ada waktu yang menyatukan kita


  • Aku (tak) baik-baik saja, disaat kamu (tak) ada


  • Ketika kamu menyesal telah melepas cintaku yang sedemikian tulus, mungkin aku sudah berbahagia dengan orang lain yang lebih pantas


  • Jangan sampai ambisimu untuk mendapatkan cinta yang sempurna, membuatmu terlupa untuk menyempurnakan cinta yang kau punya sekarang ini


  • Tak semua harapan mendapat jawaban tak semua perasaan mendapat balasan karena nya; tak semua hati dapat saling memiliki


  • Aku butuh seseorang yang gak pernah lelah & capek mempertahanin aku dan memperjuangkan aku.


  • Terkadang kebahagiaan datang ketika kita membuat hidup orang lain menjadi lebih berarti


  • Setiap hati anda merasa gelisah, tariklah nafas yg dalam, hembuskan dan katakan 'saya bahagia'


  • Lakukanlah menurut kemampuan yang ada, jangan berniat untuk menunda, ada kemungkinan anda tidak mendapatkan apa - apa.


  • Mensyukuri nikmat pencipta, adalah jalan untuk tahu seberapa beruntungnya hidup ini


  • Jangan pernah menjadi orang yang munafik dan emosional, lebih baik anda berperilaku apa adanya & tetap jadi contoh yang baik


  • Mari membiasakan berbuat kebaikan pada orang lain. Maka hidup kita pasti menjadi lebih indah!


  • Memilih bisnis sebaiknya yang Anda benar benar mengenali bidangnya, kalau tidak, Anda tidak akan bisa melihat detailnya


  • Ketika konsumen mengeluh, jangan mengusap peluh karena yg dibutuhkannya saat itu adalah sahabat senasib.


  • Sebenarnya  hidup ini sangat menyenangkan jika kekuatiran dan negative thinking kita dihilangkan.


  • Orang yang suka berbicara kotor menunjukkan kualitas moralnya yang miskin


  • Memaafkan & melupakan adalah hasil kompromi batin yang memberikan kelegaan & kenyamanan peraduan


  • Orang yang suka membicarakan keburukan orang lain kualitasnya lebih buruk dari orang yang dibicarakan


  • I wanna be like TIGER, they're calm, charming, never speak too much, but they have a strong power inside to fight.


  • Jika ada seseorang yg membicarakan mu di belakang, sesungguhnya kehidupan mu lebih menarik dibandingkan hidupnya.


  • "Seberapa besar arti persahabatan? aku jawab seujung kuku, karena seberapapun kuku di potong, dia akan tumbuh terus sampai ujung usia kita"


  • Bersyukurlah karena Tuhan memberikan kenangan. Karena itulah kita juga bisa belajar untuk dapat lebih dewasa karnanya


  • Orang-orang biasa fokus pada masalah, jadi masalahnya membesar & menguat. Orang sukses fokus pada solusi, jadi solusinya mendekat


  • Kekuasaan adalah Kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain.

Monday, March 3, 2014

Anda Gagal? Jangan salahkan siapa-siapa.



Memantapkan pikiran positif dalam memujudkan keinginan.

Apa yang anda tolak justru akan bertahan karena jika anda menolak sesuatu, anda berkata”Tidak, saya tidak menginginkan itu. Karena ini membuat saya merasa begini begitu-perasaan yang saya rasakan saat ini. Jadi anda memancarkan sebuah emosi yang sangat kuat dari”saya sungguh sungguh tidak menyukai perasaan ini”, dan perasaan tidak senang itu menghinggapi perasaan anda dengan cepat.

Kalau kehidupan belum mengalami kekayaan dan kesuksesan, jangan salahkan siapa siapa atas kegagalan kita. Ada banyak formula untuk menjadi sukses dalam kehidupan ini. Inilah kunci yang ingin saya berikan kepada anda. Jangan pernah menyalahkan siapa siapa atas kegagalan yang anda alami, karena hidup adalah proses dan pembelajaran. Jangan sekali kali anda marah kepada siapapun didalam hidup ini jika anda belum berhasil dan kaya dalam kehidupan ini.

Kita mungkin mencari kambing hitam atas kegagalan kita dengan menyalahkan orang orang terdekat seperti istri atau suami, anak anak, orang tua, dan bahkan keadaan ekonomi bangsa yang kurang kondusif. Bahkan jika sudah tidak ada kambing hitam, kita bahkan akan mencari gajah hitam yang lebih besar guna mencari  atau melemparkan sebab kegagalan yang dialami. Orang yang mencari cari atau menyalahkan siapa-siapa tidak pernah belajar dalam hidupnya. Dan tidak sedikit orang-orang yang saya temui, selalu menyalahkan keadaan, menyalahkan diri, dan bahkan menyalahkan orang lain atas setiap kegagalan atau keberhasilan yang belum diraihnya.

Seperti nasihat para motivator terkemuka berkata jangan menyalahkan siapa-siapa. Maka kekayaan dan kesuksesan akan menghampiri anda. Yang perlu anda lakukan hanya keyakinan untuk memperoleh keinginan tersebut. Terimalah keadaan anda sekarang, syukuri atas setiap kejadian sudah terjadi dalam hidup ini. Dan belajarlah untuk berubah, serta mengambil keputusan dan tindakan untuk saat ini juga, karena hari esok akan selalu datang dan masa lalu sudah lewat. Tetapkan langkah saat ini juga untuk berusaha menjadi yang kaya secara spiritual. Saya tunggu cerita sukses yang anda alami setelah membaca tulisan ini guna saya bagikan kembali untuk banyak orang untuk membangun, mencerahkan, memotivasi dan menginspirasi kehidupan orang lain.

Kata Kata Motivasi

  • Kegagalan bukan berarti harus menyerah apalagi putus asa. Kegagalan itu berarti kita harus intropeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari kemaren.

  • Semua materi didunia ini banyak tercipta oleh kekuatan pikiran manusia, maka arahkan  pikiran dengan baik dan benar, karena apa yang anda pikirkan itulah yang akan terjadi.

Monday, February 17, 2014

MEMBENTUK MENTAL JUARA BAGIAN II

Aspirasi vs Ambisi

Konsep membentuk mental juara bukanlah dengan menuntut kita untuk selalu menjadi juara. harus hati-hati agar me-motivasi kita tidak dilakukan dengan cara memaksa. Seringkali kita merasa bangga saat diri kita memenangkan sesuatu, sehingga yang dikejar adalah hasil, bukan proses. Hal tersebut yang bisa menciptakan kita ambisius, di mana kita hanya akan berorientasi pada pencapaian hasil. Apabila kita memahami pentingnya proses maka akan tercipta aspirasi di dalam diri kita. kita yang memiliki aspirasi akan terinspirasi dan termotivasi untuk senantiasa melakukan yang lebih baik lagi.
Pada diri kita yang ambisius, kita akan sangat keras berusaha mencapai sesuatu akan tetapi di lain pihak kita akan cepat puas dan bangga pada yang diperolehnya dan berhenti hanya sampai di situ. Berbeda dengan aspirasi yang bersifat jangka panjang dibanding ambisi. Hal terpenting bukanlah menjadi juaranya, tetapi bagaimana usaha kita untuk mencapainya. kita tidak harus selalu menjadi juara, tetapi menjadi lebih baik dari yang dia lakukan selama ini. Sehingga kita lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.
Mental juara dapat dibentuk dan dilatih sejak saat ini, terutama begitu kita mulai berinteraksi dengan dunia sekitarnya.dalam hal ini lingkungan sosial amat berpengaruh. Berikut ini tahap perkembangan  dalam melatih mental juara:
Awal kehidupan kita ditandai dengan adanya trust (percaya) dan mistrust (ketidakpercayaan).
Trust atau rasa percaya menunjukkan adanya perasaan kenyamanan fisik dan sedikit rasa takut. Trust pada diri kita membentuk harapan dalam kehidupan bahwa dunia ini merupakan tempat yang nyaman. Jika kita tidak merasa nyaman dengan lingkungannya maka yang berkembang adalah rasa mistrust. Dalam membentuk mental juara dan memotivasi kita harus mementingkan kenyamanan dan kebahagiaan jangan sampai kita merasa terpaksa dan tidak enjoy terhadap apa yang dilakukannya.
 
Pada tahap awal  ditandai dengan autonomy (otonomi atau kebebasan pribadi), shame (rasa malu) dan doubt (ragu-ragu). 

Pada masa ini kita mulai menemukan dan mengembangkan tingkah laku. Jika kita diberi kesempatan untuk mencoba maka akan muncul otonomi. Tetapi jika kita banyak diarahkan dan dilarang maka kita akan menjadi kita yang pemalu atau ragu-ragu. Pada usia ini cukup ideal untuk melepas kita memecahkan masalahnya sendiri, yang merupakan salah satu cara membentuk mental juara.
 
Pada masa tahap selanjutnya  dengan initiative (inisiatif) dan guilt (rasa bersalah).

kita belajar untuk bertanggungjawab atas berbagai hal, Berkembangnya rasa tanggung jawab akan menanamkan rasa inisiatif pada kita. Sebaliknya akan muncul kita yang memiliki rasa bersalah dan cemas karena tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak diberi kesempatan untuk mandiri. Pengalaman dari lingkungan akan menjadikan kita memiliki rasa percaya pada dunianya, mandiri, penuh inisiatif, dan siap menghadapi apapun dalam dunianya. Hal-hal inilah yang merupakan esensi mental juara.
Dalam membentuk mental juara serta memotivasi diri ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yaitu jika kita sering menjadi juara:

  • kita yang selalu atau sangat sering menjadi juara kerap menjadi lebih down ketika mengalami kegagalan. Terlebih lagi jika orang-orang di sekitarnya bersifat menyalahkan, kita bisa merasa tidak berharga dan tidak dicintai lagi karena sudah gagal.  Hal tersebut yang biasanya terjadi apabila lingkungan kita lebih mengutamakan hasil daripada proses, akibatnya penghargaan diri kita menjadi relatif rendah. 
  • Munculnya sifat angkuh atau sombong pada diri kita yang sering menjadi juara. Sekecil apapun pencapaian kita perlu dihargai. Di sisi lain apa yang menjadi kelemahan atau kekurangan kita perlu dievalusi dan dicari solusinya. Pujian maupun evaluasi hendaknya diberikan secara proporsional. Dengan demikian kita tidak menjadi sombong tetapi masih mau berusaha untuk lebih baik di kesempatan yang akan datang. 
  • Adanya sifat individualis kita perlu dihindari ketika menanamkan mental juara. kita bermental juara justru mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. kita yang menghargai dirinya sendiri berdasar proses, biasanya juga akan menghargai orang lain. kita perlu belajar memahami siapa dirikita, mengetahui kita akan bisa mandiri tanpa melupakan hakikatnya sebagai makhluk sosial.
Mental juara pada kita dapat dibentuk atau dilatih oleh siapapun, termasuk diri kita yang pernah gagal atau tidak terlalu sukses. Apabila orangtua bisa memiliki kepribadian yang positif dan memiliki motivasi serta keinginan untuk mengembangkan kitanya dalam lingkungan yang sehat dan tidak ada paksaan, diharapkan kita bisa tangguh menghadapi tantangan dan mempunyai mental juara karena setiap kita mampu menjadi juara.