Media Sosial


Friday, April 18, 2014

Pohon Tua



Belajar Dari Sebuah Pohon Tua

Suatu hari ada seorang anak yang baru lulus dari sekolah hendak marantau ke kota. Tujuan utamanya untuk mencari pekerjaan. Dan tentu saja merubah nasib dibenaknya. Dia hanya seorang anak petani biasa. Kesehariannya terbiasa dengan hidup yang sederhana. Orang tuanya sudah sangat tua untuk diandalkan. Akhirnya menjelang kepergiannya ke kota, dia pun bertemu dengan bapaknya untuk meminta nasehat. “Bapak, besok subuh saya anakmu ini mau berangkat mencari kerja ke kota. Kiranya Bapak mengizinkan saya untuk pergi”. Bapak itu pun berkata, “ Anakku, bapak tidak bisa membekalimu apa apa? Tapi sebelum engkau pergi, bapak mau menunjukkan sesuatu kepada kamu.” Si anak pun melihat bapaknya penuh tanda tanya. “Apakah itu bapak?”. Si bapak tidak menjawab. Dia tersenyum dan berkata, “Mari ikut aku?”. Lalu diapun berjalan. Diikuti oleh anaknya dengan penuh tanda tanya.

Ternyata mereka pergi kebelakang halaman rumah. Disitu ada sebuah pohon tua yang sangat besar. Umurnya mungkin sudah ratusan tahun. Mereka pun sampai. Dan berdiri persis di depan pohon tua tersebut. Si bapakpun berkata,” Anakku coba kau perhatikan pohon tua ini?”. Si anak pun mulai memperhatikan pohon tua itu. Yang bisa dilihatnya hanya sebuah pohon tua tidak mempunyai arti. Batangnya pun sangat sulit untuk dipeluk. Anak ini juga tidak tahu jenis pohon tua tersebut. Yang dia tahu pohon tua ini sudah ada sejak dia kecil. Bisa jadi sebelum dia lahir. “ Bapak, aku tidak melihat yang istimewa dari pohon tua ini”. Jawab si anak. Si bapak pun secara berlahan mendekati pohon tua itu lebih dekat lagi. Dan tangannya pun menyentuh akar pohon tua tersebut. Lalu dia pun berkata,” Pohon tua itu begitu kokoh berdiri sampai dengan sekarang. Padahal kita tidak pernah merawatnya. Diapun tumbuh secara alamiah. Ketika hujan pun dia mulai basah. Kemaraupun dia menjadi kekeringan. Tapi lewat proses kehujanan dan kekeringan membuat dia menjadi kokoh dan kuat.”

Si bapak memandang wajah anaknya dengan penuh arti. Sambil melanjutkan perkataannya,” Setiap kali kamu menghadapi persoalan ketika kamu di kota. Ingatlah pohon tua ini? Dia bisa melewati semuanya dengan baik. Walaupun kamu mengalami persoalan besar sekalipun. Itu semua menjadikan kamu lebih kuat dan tegar. Tidak terhempas oleh angin yang besar. Andalkan Sang Pencipta untuk membantu hidupmu. Bila kamu hanya mengandalkan dirimu sendiri dan orang lain itu hanya bersifat sementara. Kamu lebih banyak kecewa.” Si bapakpun mengakhiri percakapan dengan anaknya. Si anak pun mulai mengerti. Bahwa di kota nanti dia harus siap menghadapi setiap kesulitan. Dan hanya mengandalkan Sang Pencipta dia pasti berhasil meraih impiannya.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas masukan dan usulan anda pada komentar ini, privasi anda akan kami rahasiakan dengan baik